Rapat Paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) ke-2, yang dipimpin Ketua MPR Sementara MarzukiSabtu (3/10), telah menghasilkan beberapa nama sebagai ketua fraksi anggota MPR RI

        Beberapa nama ketua fraksi di antaranya Hajriyanto (Golkar), Panda Nababan (PDIP), Soemandjaja (PKS), Ibrahim Saky Batubara (PAN), Muhammad Lukman Edy (PKB), Martin Hutabarat (Gerindra), dan Wahidin Ismail (DPD).

Rapat paripurna ke-2 berjalan lancar meskipun masih ada perdebatan mengenai komposisi DPR dan DPD dalam susunan pimpinan MPR.

Meskipun demikian, tata cara pemilihan pimpinan MPR sudah disahkan dalam rapat Paripurna hari ini dengan komposisi pimpinan MPR terdiri atas satu orang ketua dan empat orang wakil yang dipilih melalui sistem paket.

Rapat pemilihan ketua  MPR akan dilanjutkan hari ini. DPR merasa siap menghadapi pemilihan kapan saja "Yang jelas kita dari DPR kan sudah siap semua. Kapan saja pemilihannya kita sudah siap," ujar Nudirman Munir, anggota DPR dari fraksi Golkar.

Minta Ditunda

Sementara itu, Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Abdul Kadir Kardin meminta agar pemilihan serta pelantikan pimpinan MPR ditunda pelaksanaannya hingga Selasa (6/10) mendatang.

Penundaan ini kata dia, dimaksudkan guna memberikan waktu bagi DPR dan DPD untuk mengurus persoalan bencana gempa yang terjadi di Sumatera Barat. Menurutnya, masalah gempa merupakan persoalan yang krusial dan dibutuhkan penanganan secepatnya.

"PKB minta supaya pemilihan dan pelantikan ini agar ditunda dulu. Terus nanti Selasa bisa dimulai lagi," tutur Kadir ketika ditemui di sela-sela rapat Paripurna MPR

Namun keinginan yang berbeda disampaikan Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDIP. Menurut Rieke Fraksi justru mendesak agar pemilihan dan pelantikan pimpinan MPR dilakukan secepatnya.

"Kita sih pengin secepatnya. Kalau bencana jangan dipolitisir lah. Kita berduka tapi jangan dipolitisir," kata anggota Fraksi PDIP Rieke Diah Pitaloka. (sw)